Artikel
Kelas Ibu Hamil di Desa Panda Dialokasikan Melalui Dana BOK dan ADD
Kelas ibu hamil adalah satu wadah tempat berkumpulnya para ibu hamil. Di sini, mereka tidak hanya belajar, tapi juga saling berbagi kisah dan pengalaman tentang kehamilan mereka. Dalam kelas ibu hamil biasanya dibimbing bidan, kadang juga dihadiri oleh dokter.
Kelas ibu hamil terbagi dalam tiga kelas berdasarkan usia kehamilan, trimester satu, dua dan tiga. Pelaksanaannya harus rutin dan berkesinambungan. Kenapa? Sebab permasalahan yang dialami berbeda di setiap usia kehamilan dan berujung pada penanganan yang berbeda pula.
Pada trimester pertama, diskusi lebih difokuskan pada pengenalan tanda kehamilan, tanda bahaya, perubahan fisik dan psikis dimana dukungan suami dan keluarga sangat dibutuhkan agar ibu hamil mampu melewati masa sensitif ini dengan kuat dan bahagia. Belum lagi ketidak nyamanan yang disebabkan oleh morning sickness. Mual muntah pada hamil muda walau merupakan hal yang normal tapi jika tidak tertangani dengan baik akan jatuh pada keadaan yang patologis, di sebut Hiperemesis Gravidarum, yaitu mual muntah berlebihan yang sampai megganggu aktifitas fisik ibu hamil. Agar asupan nutrisi terjaga, dianjurkan agar ibu hamil makan dengan porsi kecil tapi sering. Trimester ke dua, biasanya ibu telah melewati masa mual muntah, nafsu makan mulai membaik. Tetapi aktifitas fisik tetap harus dibatasi. Jangan sampai ibu hamil mengalami kelelahan, sebab akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Pertumbuhan dan perkembangan janin terpantau dari keadaan umum, berat badan, besarnya rahim ibu dan denyut jantung janin. Pelajaran trimester tiga lebih dititik beratkan pada persiapan menghadapi persalinan, mulai dari persiapan fisik, meliputi pelajaran senam hamil, olah napas, posisi pada saat meneran dan lain-lain, juga persiapan psikis ibu dan keluarga, serta biaya, transportasi, pendamping pada saat persalinan dan calon donor darah jika terjadi kegawat daruratan.
Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil ini jika hanya mengandalkan dana BOK frekwensinya terbatas, hanya 2 kali setahun, pasti tujuan dari kelas ibu tidak akan tercapai. Di Desa Panda untuk kegiatan kelas ibu hamil ini Pemerintah Desa telah mengalokasikan 4 kali kegiatan dari dana ADD pada tahun 2019 ini, sehingga pelaksanaan kelas ibu menjadi rutin dan berkesinambungan.
Tujuan dari pelaksanaan kelas ibu yaitu mewujudkan cara pandang yang baik tentang kehamilalan di segala usia baik ibu, suami dan keluarga dapat tercapai. Parameter keberhasilannya terbaca pada angka persalinan 100 persen ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, kemandirian mereka dalam mengenal tanda bahaya kehamilan dan persalinan tidak diragukan lagi, sehingga kejadian kegawat daruratan tertangani dengan cepat dan tepat melalui mekanisme rujukan dan persiapan keluarga yang baik. Salah satu persiapan menghadapi persalinan adalah selain dengan mengurus kartu BPJS juga dengan melaksanakan progrm TABULIN, tabungan ibu bersalin. Progam tabulin di Desa Panda tidak sekonyong konyong ada, tapi mulai diterima lewat diskusi diskusi yang terjadi pada saat pelaksanaan kelas ibu. Kelas ibu hamil itu penting. Banyak ilmu yang bermanfaat yang akan diterima oleh ibu hamil, suami dan keluarga dalam menjalani kehamilan hingga proses persalinannya kelak.
Sebagai Bidan Desa, harapan kami semoga Pemerintah Desa Panda tetap mengalokasikan dana untuk kegiatan kelas ibu hamil ini. Rencana untuk tahun 2020 kami akan melakukan pemeriksaan IVA, yaitu untuk mendeteksi dini kanker mulut rahim pada seluruh wanita usia subur yang telah menikah. Yang telah diperiksa IVA tahun 2018/2019 masih kurang. Semoga kegiatan ini bisa dimasukkan ke dalam rencana penggunaan Alokasi Dana Desa tahun 2020.